Bogor – Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor, KH Aim Zainudin menukung penuh putra daerah untuk maju menjadi senator atau anggota DPD RI. Dukungan tersebut tak lain agar suara Kabupaten Bogor sebagai representasi Jawa Barat bisa lebih cepat tersampaikan.
Salah satu putra daerah yang digadang-gadang mumpuni untuk maju menjadi senator adalah Saepudin Muhtar. Saat ini, pria yang karib disapa Gus Udin ini aktif sebagai Wakil Ketua PCNU dan anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor.
KH Aim mengaku secara personal mendukung Gus Udin maju jadi senator. Alasannya bukan karena ia warga NU. Lebih dari itu, Gus Udin dianggap punya kapasitas dan banyak berkiprah untuk Bumi Tegar Beriman.
“Saya secara personal mendukung, bukan karena Gus Udin wakil ketua PCNU dan saya ketua NU. Lebih kepada nyata kita rasakan bahwa kiprah Gus Udin ini bagus. Kita merasa, kita menilai Gus Udin punya kapasitas untuk menjadi perwakilan kita di DPD RI yang akan datang,” ujar KH Aim, Minggu (30/1).
Menurutnya, penting Kabupaten Bogor memiliki putra daerah di DPD RI. Sebab sejauh ini, belum ada putra daerah yang duduk di kursi senator.
Padahal, KH Aim melanjutkan, Kabupaten Bogor merupakan representasi Jawa Barat. Penduduknya paling besar hampir 6 juta jiwa dan secara geografis paling dekat dengan Jakarta.
“Sementara saat ini persoalan-persoalan di Bogor terwakilinya kebanyakan hanya oleh anggota DPR saja. Dan kita tahu anggota DPR itu beban politiknya besar. Sementara senator ini kan murni, bukan bagian dari parpol, tapi perwakilan langsung masyarakat,” ungkapnya.
Jika ada putra daerah yang mewakili di senator, KH Aim berharap akan memudahkan masyarakat menyampaikan aspirasinya hingga mempercepat realisasinya. Kepentingan tersebut murni semata untuk warga Bogor, dan warga Jawa Barat pada umumnya.
“Kita berharap ini akan lebih memudahkan, kehadiran Gus Udin kalau dia bisa jadi senator untuk mempercepat sampainya aspirasi dan terlaksananya untuk kepentingan warga Bogor, dan warga Jabar. Saya merestui sekali lagi bukan karena dia warga NU, tapi karena kapasitasnya,” tegas KH Aim. (met/*)
