Ade Yasin Lakukan Kesepakatan Bersama Dengan Kemenhub Untuk Menata Kawasan Simpang Ciawi

JAKARTA– Bupati Bogor Ade Yasin lakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Tindak Lanjut Penataan Kawasan Simpang Ciawi untuk mengatasi kemacetan bersama Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Budi Setiyadi, Dishub Provinsi Jawa Barat, Walikota Bogor, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), PT. Jasa Marga, Kementerian PUPR dan jajaran Kementerian Perhubungan RI, di Ruang Rapat Singosari Jakarta, Jumat (4/3/22). Untuk menggenjot penataan kawasan Simpang Ciawi,

Ada tujuh langkah yang disepakati melalui Rakor Tindak Lanjut Penataan Kawasan Simpang Ciawi yakni, pertama pembangunen fly over dengan mereview DED tahun 2016 oleh Kementerian PUPR serta pembebabasan lahannya oleh Pemerintah Pusat. Kedua, melakukan beautifikasi di sekitar perempatan arah Ciawi dilakukan oleh Jasa Marga sejalan dengan penyediaan fasilitas pickpoint Angkutan Bus Transjabodetabek yang dilakukan oleh BPTJ.

Lalu ketiga, pembangunan terminal tipe A. Keempat, melalukan kajian rencana pembangunan fasilitas dan pemadu intermoda di sekitar kawasan Simpang Ciawi yang dllakukan oleh BPTJ. Kelima, melakukan optimalisasi skema anggaran pembangunan melalui APBN, KPBU dan pihak swasta. Keenam, traffic light di Perempatan Ciawi difungsikan kembali. Ketujuh, menjadikan Kawasan Bopunjur sesuai dengan Perpres Nomor 60 Tahun 2020 sebagai Kawasan Prioritas Nasional.

Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan, penataan Simpang Ciawi adalah bagian dari tujuh titik penataan yang kami rencanakan di Kabupaten Bogor untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Kabupaten Bogor, karena Simpang Ciawi berbatasan dan bersebelahan dengan Kota Bogor maka penataannya dilakukan secara kolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor.

Menurutnya, penataan Simpang Ciawi ini dilakukan karena kebutuhan, sebab Ciawi menuju Puncak itu adalah destinasi wisata yang cukup strategis, setiap Sabtu-Minggu atau weekend itu pasti dipadati oleh turis-turis lokal. Begitu juga dengan Kota Bogor merupakan tempat wisata yang tentunya harus terintegrasi juga dengan Kabupaten Bogor.

“Tadi kami sudah lakukan Rakor beberapa hal sudah disampaikan dan disepakati, mudah-mudahan bisa disampaikan ke Pak Menko Marves untuk di tindaklanjuti. Penataan Simpang Ciawi Ini adalah sesuai kebutuhan, sehingga kami perlu bantuan dan campur tangan pusat untuk menangani masalah Ciawi ini, sebab sekitar Ciawi dan Kota Bogor itu jalannya adalah jalan nasional, sehingga kami butuh integrasi untuk penataan Ciawi ini,” ungkap Bupati Bogor.

Ade Yasin menambahkan, selain penataan kawasan Simpang Ciawi, mengatasi kemacetan Puncak juga salah satu upaya yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, salah satunya dengan mendorong pembangunan jalur Puncak 2, bakan sudah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui pertemuan antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor dengan Forkopimda Kabupaten Cianjur.

“Kami bersama Pemerintah Cianjur sepakat mendorong Puncak 2 untuk segera diselesaikan karena ini salah satu solusi. Akibat kemacetan Puncak itu Cianjur cukup dirugikan, jadi para wisatawan tidak pernah sampai di Cianjur. Cianjur itu kan dihimpit oleh berbagai kemacetan, kalau dari Bogor-Jakarta macet di Puncak, kalau dari Bandung juga macet di Padalarang, dari Sukabumi juga macet di Caringin dan Cijeruk, sehingga Cianjur jadi sepi,” papar Ade Yasin.

Selanjutnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Budi Setiyadi menyatakan, di bulan lalu pihaknya telah meminta kepada beberapa stakeholder terkait, untuk dapat berkolaborasi terutama dalam penataan Simpang Ciawi. Penataan sudah mulai dilakukan oleh Jasa Marga, berdasarkan hasil pembahasan jangka pendek dan jangka panjang penataan kawasan Simpang Ciawi, dengan Walikota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin, pihak Kepolisian, Kementerian PUPR, juga dari Pemerintah Provinsi Jabar.

“Ini akan kami kawal, saya juga akan lapor kepada Pak Menteri, berdasarkan hasil notulen ada beberapa catatan yang harus segera kita tindak lanjuti dan untuk rencana jangka pendek akan segera kita lakukan. Sementara untuk rencana jangka panjang tentunya mungkin butuh suatu effort yang luar biasa, akan segera kami laporkan lebih lanjut kepada pak Menteri Perhubungan, kita harapkan juga nanti juga ada komunikasi dengan Pak Menteri PUPR bahkan kepada Pak Menko Maritim,” tegasnya.

Budi Setiyadi menyebutkan, untuk jangka pendek saat ini yaitu melanjutkan penataan terminal yang sedang dilakukan oleh Jasa Marga, lalu menyiapkan DED penataan kawasan Simpang Ciawi, penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) serta penataan kawasan Puncak, dan pembangunan fly over. Untuk DED pembangunan Fly over tahun 2016 akan direview oleh Kementerian PUPR, sementara beautifikasi yang dilakukan oleh Jasa Marga di sekitar perempatan arah Ciawi tetap dilakukan oleh Jasa Marga dan sejalan dengan penyediaan fasilitas pickpoint Angkutan Bus Transjabodetabek yang dilakukan oleh BPTJ.

Turut hadir mendampingi Bupati Bogor dalam kegiatan Rapat Koordinasi tersebut yakni, Kapolres Bogor, Kepala Dishub, Kepala Dinas PUPR, dan Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *