Gus Udin Serukan Masyarakat Membuat Ketahanan Pangan Mandiri

Bogor – Perang antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung hampir sepekan, menjadi perhatian dunia. Apabila tak kunjung usai, banyak kalangan mengkhawatirkan konflik ini meluas dan menjadi pemicu perang dunia ketiga.

Lalu bagaimana keberlangsungan hidup apabila perang terus berkecamuk? Tokoh Akademisi asal Bogor, Saepudin Muhtar, menjelaskan bahwa akibat perang tidak hanya dirasakan negara yang berselisih serta pendukungnya saja. Melainkan seluruh negara di dunia. Yang paling terdampak yakni di sektor politik dan ekonomi.

Read More

Berbagai sanksi berat sudah dikeluarkan antar negara yang bertikai beserta pendukungnya. Sejumlah peneliti, kata pria yang biasa dipanggil Gus Udin ini, memperkirakan penerapan sanksi bakal berimbas seluruh negara, termasuk Indonesia.

Pertama akan terjadi kenaikan harga komoditas dunia. Kedua, sambung kandidat doktor ilmu politik UIN Jakarta ini, perang juga dapat berdampak pada kenaikan harga minyak bumi. Ketiga, pemulihan ekonomi setelah pandemi bakal melambat. “Dan yang keempat, suplai komoditas dan logistik akan terhambat,” ujar Gus Udin.

Selain itu, harga ekspor berbagai barang dan kebutuhan juga akan berpeluang mengalami kenaikan. Oleh sebab itu, Gus Udin mengajak seluruh masyarakat Indonesia, terlebih warga Kabupaten Bogor untuk memulai menyiapkan ketahanan pangan mandiri.

Ketahanan pangan, bisa dimulai dari rumah sendiri. Bisa juga dengan memberdayakan lahan kosong mulai dari pekarangan rumah dan lingkungan, hingga lahan yang lebih luas. Ragam pangan yang bisa ditanam sendiri. Antara lain umbi-umbian dan sayuran. “Saya mengajak warga untuk semangat menanam demi menjaga ketahanan pangan. Jika pasokan pangan mandiri kuat, maka ketahanan pangan bisa tercipta,” pungkas Gus Udin. (ama)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *