Upaya Pemkot Bogor Lestarikan Lingkungan Jadi Daya Tarik Anak Muda

Bogor – Isu mengenai lingkungan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan diskusi publik dalam Puncak Pekan Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilaksanakan di lantai 2 Bogor Creative Center (BCC), Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Sabtu (10/12/2022).

Puncak Pekan HAM Kota Bogor dengan tema besar Kontekstualisasi Kearifan Lokal dalam Pemajuan HAM dan Kota Inklusif, menyelenggarakan diskusi publik dengan tema Green Development yang dihadiri oleh puluhan anak muda dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang tertarik dalam upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melestarikan lingkungan.

Diskusi publik yang dimoderatori oleh Prof. Ernan Rustiadi, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM-IPB) menghadirkan narasumber Sekretaris Satgas Naturalisasi Ciliwung, Een Irawan Putra, CEO Kampus Indonesia, Arya, co-founder Bicara Udara, Vita dan Entrepreneur owner Handayani Batik Geulis, Georgian Marcello.

Pada kesempatan itu, setiap narasumber membuka diskusi dengan memaparkan apa yang sudah dilakukan untuk lingkungan, serta upaya apa yang bisa dilakukan masyarakat seperti dalam pengolahan sampah, menjaga udara bersih, menjaga sungai, membersihkan sungai, serta memanfaatkan sampah menjadi sumber ekonomi kreatif dan sebagainya.

Diskusi yang berlangsung kurang lebih selama 1,5 jam tersebut menarik perhatian dari para peserta yang kemudian melontarkan berbagai pertanyaan.

Salah seorang peserta diskusi, Vindi Krisna mengaku sangat tertarik dengan apa yang dilakukan Pemkot Bogor dalam memperbaiki lingkungan.

“Kegiatan ini sangat positif, karena Pemkot Bogor tidak hanya bekerja sendiri, tapi juga melibatkan masyarakat dan mengajak anak muda untuk terlibat. Sehingga apa yang dilakukan Pemkot Bogor bisa menjadi daya tarik bagi pemuda yang awalnya tidak paham dan tidak tahu bagaimana menjaga dan melestarikan lingkungan kini bisa tahu dan tertarik,” katanya.

Warga Kabupaten Bogor ini juga merupakan alumni dari Green Leadership yang digagas oleh Pemkot Bogor dalam memunculkan pemuda-pemuda yang konsen dan mau berbuat untuk lingkungannya.

Bahkan kata dia, berkat kegiatan yang diadakan Pemkot Bogor dalam menyebarluaskan pesan menjaga lingkungan, kini ia pun sudah mengolah sendiri sampah di rumahnya sehingga tidak dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir atau TPA.

“Jadi sejak sekitar tiga minggu lalu ikut kegiatan Green Leadership ini saya tergerak membuat kompos. Kemudian kami dapat juara terbaik dua . Jadi karena ikut kegiatan itu saya terapkan membuat kompos di rumah. Jadi saya kelola kompos organik sendiri, karena saya itu ingin lihat hasil sampah dari rumah saya sendiri,” katanya.

Ia bercerita, sebelum bisa membuat kompos terbiasa membuang sampah ke sungai, lantaran tidak ada sarana dan prasarana dalam membuang sampah di rumahnya.

Namun, setelah mengikuti kegiatan di Kota Bogor ia kini bisa mengelola sampah organik sendiri dan sampah non organik yang dibuat kerajinan atau diserahkan ke bank sampah.

Pria yang bekerja di NGO Internasional bidang HIV Aids ini mengaku tidak pernah bosan mengikuti kegiatan tentang lingkungan yang diadakan oleh Pemkot Bogor.

Untuk itu kata dia, ketika mendapat informasi kegiatan Puncak HAM Kota Bogor diisi dengan kegiatan isu lingkungan ia pun segera mendaftar agar bisa ikut menjadi peserta.

Karena kata dia, isu lingkungan merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kesehatan masyarakat yang saat ini sedang digelutinya.

“Jadi saya ingin belajar dari sisi lingkungan, sampah, air dan udara itu, karena isu lingkungan dan kesehatan memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk masyarakat yang sehat dan sejahtera. Tujuannya agar hak asasi masyarakat dalam menjaga tubuh yang sehat dengan lingkungan yang sehat bisa sama-sama terpenuhi dengan terciptanya lingkungan hidup yang bersih menjadikan tubuh sehat,” katanya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *