300 Jam Langsung Jadi Pengusaha, 25 Warga Kota Bogor Jalani Pendidikan PKW

by -408 Views

Bogor – Pendidikan selama 300 jam dijalani oleh 25 warga Kota Bogor dalam program Kecakapan Wirausaha Keterampilan (PKW), jenis keterampilan Barista di Student Care Kampus LKP Sangkuriang MHI Bogor, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor, Jumat (12/7/2024).

Nantinya, setelah menjalani program pendidikan, para peserta yang sudah dibekali kecakapan wirausaha akan langsung bisa menjalankan usaha dengan modal alat dan bahan yang diberikan secara gratis.

Kegiatan dibuka Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hendres Deddy Nugroho. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi pentahelix antara pemerintah pusat, daerah dengan lembaga pendidikan.

“Jadi, kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dalam hal pelatihan wirausaha kepada generasi muda yang terpilih, untuk nantinya mereka bisa mandiri, membuka usaha sendiri dan menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar, khususnya bidang keahlian barista atau pembuatan kopi kekinian,” ujar Hendres.

Kegiatan ini juga pernah beberapa kali diadakan di tahun sebelumnya, tujuannya adalah untuk menghasilkan wirausaha baru melalui pendidikan yang diberikan.

“Karena Dinas Pendidikan juga memiliki fungsi antara lain pembinaan pendidikan formal dan non formal,” ucap Hendres.

Direktur LKP Sangkuriang MHI Bogor, Theo George Gill mengatakan, program ini merupakan program platinum 2024 yang merupakan kategori tertinggi untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah.

“Platinum ini merupakan kategori tertinggi untuk mendapatkan beasiswa atau program bantuan dari pemerintah sebesar Rp 15 juta dengan komposisi, 50 persen untuk pelatihan, 50 persen lagi untuk modal usaha dalam bentuk peralatan dan bahan usaha,” kata Theo.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini antara lain adalah mereka berusia 15 hingga 25 tahun, yang tidak sedang bekerja, tidak sedang sekolah, tidak sedang kuliah serta mereka yang mengalami putus sekolah.

Nantinya, para peserta akan menjalankan usaha kopi dengan konsep barista, namun dijual dengan cara mendatangi customer dengan menawarkan kopi yang diberi nama dengan nama-nama yang ada di Kota Bogor, seperti Kopi Jembatan Merah, Kopi Gundil, Kopi Lawang Salapan dan tujuh nama kopi lainnya dengan total 10 nama kopi.

Dari pengalaman LKP Sangkuriang melakukan pelatihan, peserta yang ikut di tahun sebelumnya konsisten menjalankan usaha dan bahkan ada yang berhasil mengembangkan usahanya.

“Karena mereka tidak dilepas begitu saja. Tapi tetap ada pemantauan dari kita,” ucapnya.

Untuk informasi, Sangkuriang merupakan Maritim Institute yang merupakan sekolah perhotelan kapal pesiar yang juga memiliki jaringan dalam penyaluran tenaga kerja. Tak hanya menyalurkan lapangan pekerjaan, tapi juga memperkuat dalam bidang wirausaha karena keterampilan perhotelan merupakan bagian dari bidang perhotelan. PKW ini diselenggarakan oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Ristek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *