BOGOR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus merebaknya Mpox setelah ditetapkannya kembali Mpox sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh WHO pada 14 Agustus 2024 lalu.
Upaya yang diambil oleh Dinkes Kota Bogor ini diambil sejalan dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan No. HK.02.02/C/2160/2024 yang menginstruksikan peningkatan kewaspadaan di pintu masuk pelabuhan dan bandara yang melayani lalu lintas domestik, serta di wilayah lainnya.
Menurut Kepala Dinkes Kota Bogor dr Sri Nowo Retno, MARS, Mpox yang disebabkan oleh virus Monkeypox (MPXV), dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat, dengan risiko kematian mencapai 3-6%.
“Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, serta melalui kontak tidak langsung dengan benda yang terkontaminasi,” ujarnya
Sri Nowo Retrno menjelaskan, Mpox (dulu cacar monyet) disebabkan oleh virus mpox termasuk penyakit langka yang menyebabkan ruam dan gejala mirip flu. Adapun penularan Mpox bisa terjadi melalui ciuman, sentuhan, serta hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Sejak laporan pertama kasus Mpox di Indonesia pada 20 Agustus 2022, jumlah kasus terus bertambah, mencapai 88 kasus pada 15 Agustus 2024, yang tersebar di beberapa provinsi, termasuk Jawa Barat.
“Kota Bogor sendiri mencatat satu kasus terkonfirmasi Mpox pada 3 Mei 2024, dan hingga 3 September 2024, tidak ada laporan kasus baru. Meskipun demikian, Dinas Kesehatan Kota Bogor tetap menjalankan pengawasan ketat,” terangnya.
Menurutnya, sebagai bagian dari upaya pencegahan, Dinas Kesehatan Kota Bogor telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 400.7.8/4643-P2P tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Mpox pada 22 Agustus 2024. Selain itu, Dinkes Kota Bogor juga aktif mengikuti berbagai workshop dan pertemuan koordinasi teknis untuk memastikan kesiapan seluruh fasilitas kesehatan di Kota Bogor dalam menangani kasus suspek Mpox.
“Kami menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. Penting untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengkonsumsi makanan bergizi seimbang sebagai proteksi diri. “Jika ada gejala atau kontak dengan suspek monkeypox, segera kunjungi Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat,” tandasnya
Sri Nowo Retno menambahkan, langkah proaktif yang dilakukan oleh Dinkes Kota Bogor ini, menunjukkan komitmen bahwa langkah ini dalam rangka untuk melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman Mpox.
“Selain itu, kami juga sambil memastikan bahwa seluruh kebutuhan, dari sistem pelaporan hingga logistik pemeriksaan laboratorium, terpenuhi,” imbuh Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, MARS. (ADV)