Kota Bogor, 10 Januari 2025 – Dinas Kesehatan Kota Bogor mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan peningkatan kasus Human Metapneumovirus (HMPV), setelah adanya laporan dari China mengenai lonjakan kasus tersebut, terutama di kalangan anak-anak dan lansia.
HMPV adalah virus RNA yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Virus ini pertama kali ditemukan di Belanda pada tahun 2001. Meskipun gejalanya mirip dengan flu, HMPV dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Menurut Menteri Kesehatan, HMPV berbeda dengan COVID-19 karena merupakan virus yang sudah dikenal oleh sistem imun manusia, sementara COVID-19 adalah virus baru. Meskipun demikian, Dinas Kesehatan Kota Bogor tetap memantau secara ketat perkembangan penyakit ini.
Saat ini, HMPV belum ditemukan di Kota Bogor, namun tren penyakit Influenza Like Illness (ILI) dan pneumonia yang dilaporkan melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) menunjukkan fluktuasi kasus yang perlu diperhatikan. Tren ILI di Indonesia pada tahun 2023-2024 menunjukkan angka stabil antara 36.000 hingga 57.000 kasus per minggu, sedangkan di Kota Bogor terjadi penurunan pada akhir Desember, dengan puncak kasus pada minggu ke-12.
Kasus pneumonia pada tahun 2024 tercatat lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Di Kota Bogor, meski terdapat penurunan pada bulan September 2023, jumlah kasus pneumonia pada awal Januari 2024 menunjukkan stagnasi dengan puncaknya pada minggu pertama tahun ini.
Dinas Kesehatan Kota Bogor terus melakukan upaya untuk mengawasi dan menangani potensi penyebaran HMPV, antara lain dengan memantau kasus pneumonia dan ILI melalui SKDR. Pihak Dinas juga mengimbau rumah sakit dan puskesmas untuk segera melaporkan adanya klaster penyakit pernapasan.
Untuk pencegahan, Dinas Kesehatan mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan secara rutin, cukup tidur, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menggunakan masker saat sakit, serta segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika merasakan gejala yang mencurigakan.
Dinas Kesehatan Kota Bogor juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk mengikuti perkembangan kasus HMPV lebih lanjut.
Dengan langkah kewaspadaan ini, Dinas Kesehatan berharap masyarakat tidak perlu panik, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga.