Dedie Rachim Dampingi Komisi V DPR RI, Desak Percepatan Penanganan Longsor Batutulis

by -11 Views

Kota Bogor – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mendampingi kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke lokasi longsor di Underpass Batutulis, Rabu (17/9/2025).

Dalam kesempatan itu, Dedie Rachim menegaskan pentingnya percepatan penanganan tebing yang longsor di Jalan Saleh Danasasmita serta di atas Underpass Batutulis, mengingat kawasan tersebut merupakan jalur vital mobilitas warga.

Dorongan serupa juga disampaikan Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, yang hadir bersama Wakil Ketua, anggota Komisi V, dan jajaran Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR.

Untuk diketahui, underpass Jalan Saleh Danasasmita yang sudah selesai dikerjakan merupakan bagian dari proyek strategis nasional pembangunan double track atau rel ganda yang dikerjakan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian (Dirjen Perkeretaapian) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Bandung.

Untuk itu, Komisi V DPR RI meminta adanya solusi dan penanganan yang cepat agar dampak dari longsor ini tidak meluas.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyambut baik dan berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh DPR RI dalam mendorong percepatan penanganan dampak dari longsor Batutulis.

“Karena tadi, kita juga perlu ada kepastian bahwa memang lokasi ini betul-betul aman. Alhamdulillah sudah didorong bagaimana mereka (BTP Kelas I Bandung Dirjen Perkeretaapian) harus lebih bisa menyampaikan progresnya,” ujarnya.

Sebab, lanjut Dedie Rachim, karena akses masyarakat ini bergantung dari keberadaan Underpass Batutulis.

Sehingga meskipun trase baru sudah dibangun, jalur yang akan dilintasi tetap melalui akses underpass.

“Sementara itu, underpass kalau tidak ditangani serius tetap akan menimbulkan kerawanan. Itu juga yang menjadi pusat perhatian Komisi V agar betul-betul diatensi dan ditindaklanjuti oleh kementerian terkait,” ujar Dedie Rachim.

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mengatakan bahwa dari hasil kunker ini, ia melihat dampak dari longsor yang bisa mengancam situs yang ada di Jalan Batutulis.

Tak hanya itu, di seberang Situs Prasasti Batutulis juga terdapat Istana Batutulis yang dulunya menjadi tempat kediaman Presiden Soekarno.

“Jadi ada beberapa hal yang perlu dicermati untuk segera cepat ditangani. Situs-situs ini kita amankan, kemudian fasilitas umum, rel kereta api ini bisa berfungsi dengan baik. Dan untuk jalan yang longsor yang tidak lagi bisa dilewati ini sudah ada jalan keluarnya akan dibangun jalan baru, pembangunanya oleh Pemprov, pembebasan lahan oleh Pemda,” ujarnya.

Sehingga, Lasarus meminta agar Pemerintah Kota Bogor (Pemkot) Bogor untuk terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk memastikan pembangunan akses baru.

Sedangkan Kemenhub melalui PT KAI dan Dirjen Perkeretaapian juga berkoordinasi dengan Kemen PU melalui Dirjen Bina Marga, Cipta Karya, SDA untuk mencari titik temu penyelesaian persoalan yang ada.

“Karena bagaimanapun fasilitas yang ada sekarang ini dipenuhi oleh aktivitas penduduk masyarakat Bogor, yang merupakan kota penyanggah dari Jakarta. Saya berharap ini bisa segera ditangani. Tadi saya lihat pergerakan tanah sudah bisa diatasi. Tinggal mitigasi jalur airnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan agar teman-teman yang ahli di bidang Bina Marga untuk dibantu.

“Tapi pembiayaannya tetap dari Dirjen Perkeretaapian atau Kemenhub, karena memang sudah ada kegiatan di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Allan Tandiono menyampaikan siap menjalani apa yang disampaikan oleh Komisi V DPR RI.

“Kami berkomitmen di akhir tahun sudah ada studi lengkap terkait DED nya, sehingga nanti proses berikutnya kita bisa siapkan anggaran, sehingga penanganan bisa segera dilaksanakan,” ucapnya.

Ia juga memastikan bahwa tim perencanaan dari Dirjen Perkeretaapian akan melakukan kajian dengan cermat untuk memastikan seluruh kajiannya selesai di tahun ini dan tahun depan bisa langsung dilaksanakan.

Dalam kunker ini turut meninjau langsung lereng tebingan di belakang Istana Batutulis dan saluran air di samping Jalan Saleh Danasasmita yang dibuat oleh Dirjen Perkeretaapian agar dikaji kembali secara cermat untuk memastikan keamanannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *