Kota Bogor – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menekankan pentingnya langkah antisipatif yang harus dilakukan pemerintah daerah pasca terjadinya demonstrasi di sejumlah wilayah.
Ia menyampaikan bahwa Pemkot Bogor terus melakukan monitoring sekaligus mencegah potensi kerawanan yang bisa muncul, terutama setelah adanya kerusuhan dalam aksi unjuk rasa maupun dinamika politik beberapa waktu terakhir.
Ia menekankan bahwa upaya menjaga keamanan dan ketertiban diperlukan juga peran serta masyarakat. Salah satunya melalui penguatan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling).
Menurut Dedie Rachim, Siskamling bukan hanya sekadar rutinitas ronda malam, melainkan kearifan lokal yang mempererat silaturahmi sekaligus menjadi benteng pertahanan terakhir bagi masyarakat.
“Siskamling itu benteng pertahanan terakhir di mana masyarakat akan ikut terlibat langsung. Dalam kondisi genting, masyarakat juga harus melindungi dirinya dengan sebuah sistem pertahanan masyarakat sipil yang memadai untuk melindungi aset-aset milik masyarakat, keselamatan jiwa, termasuk juga hal-hal yang sifatnya pribadi,” kata Dedie Rachim, Kamis (11/9/2025).
Ia menambahkan, pengalaman dari situasi politik dan demonstrasi yang terjadi secara mendadak harus dijadikan pelajaran untuk lebih siap menghadapi potensi kerawanan di masa depan.
“Kita tidak bisa selamanya mengandalkan aparat. Masyarakat harus punya sistem pertahanan sendiri, dan Siskamling merupakan bentuk silaturahmi dan keguyuban antarmasyarakat yang bisa juga menjadi sebuah proses pertahanan diri yang nantinya bisa menyelamatkan semua,” ujarnya.
Hal ini menjadi momentum bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak serta memastikan keterlibatan masyarakat dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan daerah.