Akibat Polusi Udara Kasus ISPA di Kota Bogor Melonjak, Dinkes Lakukan Pemantauan

Bogor – Akibat polusi udara yang kian tercemar membuat kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Kota Bogor mengalami lonjakan.

Namun meski demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terus melakukan pemantauan terhadap kasus ISPA tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengkonfirmasi ratusan warga kota Bogor terkena ISPA akibat polusi udara yang tercemar.

“Kasus ISPA di Kota Bogor selalu dipantau menggunakan alat Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) baik ISPA pneumonia maupun non pneumonia,” kata Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno kepada wartawan.

Tentang penyakit ISPA

Retno menjelaskan, ISPA non pneumonia sendiri umumnya ialah batuk-pilek.

Sementara ISPA pneumonia, batuk-pilek disertai dengan gejala lain, seperti kesulitan bernapas dan peningkatan frekuensi napas.

“Saat ini data kasus ISPA non pneumonia di Kota Bogor tak jarang menyentuh angka 1000 jiwa, sedangkan yang mengida ISPA pneumonia tidak lebih dari 100 jiwa,” jelas Retno.

Kasus total untuk pneumonia non pneumonia, lanjut Retno, diangka 900. Namun terkadang bisa meningkat ke 1000.

“Kadang nanti 1000 kadang angkanya seperti itu, memang yang paling banyak ISPA non penemoni, kalau yang penemoni hanya diangka 80 saja,” ujarnya.

Retno menyebut angka itu menurut Dinas Kesehatan Kota Bogor, masih relatif stabil.

Sebab pihaknya mengaku memantau sejak Januari hingga saat ini, angka pengidap ISPA pneumonia maupun non pneumonia di Kota Bogor tidak alami kenaikan yang cukup signifikan.

Sampai saat ini kota Bogor dari pantauan sejak Januari sebenarnya belum ada kenaikan kasus yang signifikan itu belum ada masih relatif stabil.

“Di minggu-minggu terakhir juga belum ada kenaikan yang signifikan khususnya untuk Kota Bogor,” tutup Retno.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *