“Kuota jemaah haji Kabupaten Bogor adalah yang terbesar se-Indonesia, bahkan tahun ini mencapai 3.513 orang. Hingga April 2025, jumlah pendaftar sudah mencapai sekitar 77.620 orang. Dengan sistem saat ini, masa tunggu keberangkatan bisa mencapai 23 tahun,” ujarnya.
Keseriusan Pemkab Bogor dibuktikan dengan pembangunan Masjid Agung Pakansari di atas lahan seluas 2,5 hektare, yang diproyeksikan sebagai ikon pelayanan haji. Masjid ini nantinya akan mampu menampung hingga 10.000 orang dan dilengkapi miniatur Ka’bah serta Kiswah asli, sebagai pusat edukasi manasik haji.
“Kita ingin pelayanan ibadah haji ini tak hanya untuk yang berangkat, tapi juga yang masih menunggu. Kita ingin menjaga semangat, kesehatan, dan kesiapan ilmu mereka. Oleh karena itu, kita bangun pusat pelayanan haji agar mereka tetap merasa dilayani dan diperhatikan,” tambah Ajat Rochmat Jatnika.
Untuk mewujudkan embarkasi haji, Pemkab Bogor juga menjalin kolaborasi dengan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) yang telah menyediakan lahan strategis untuk pembangunan asrama haji dengan kapasitas 200 kamar. Selain itu, beberapa hotel wisata lokal juga disiapkan sebagai fasilitas tambahan ketika musim haji tiba.
Katanya, rencana jangka pendek hingga 2026 meliputi penyempurnaan fasilitas, sistem manasik, dan integrasi sarana transportasi. Jika berjalan sesuai rencana, fasilitas ini akan bisa digunakan penuh paling lambat tahun 2027 mendatang.
“Masjid Agung ini akan terkoneksi langsung dengan area parkir Stadion Pakansari dan dirancang dengan konsep underpass agar tidak mengganggu lalu lintas,” jelas Sekda.
Dari sisi regulasi dan pendanaan, Sekda Kabupaten Bogor menyatakan bahwa koordinasi intensif telah dilakukan dengan Kementerian Agama, DPR RI, dan pemerintah pusat.
“Karena ini mimpi besar, kami harus menggandeng semua pihak untuk mewujudkannya,” bebernya.
Ajat menegaskan bahwa pembangunan pusat pelayanan ini bukan hanya proyek fisik, melainkan bagian dari pembinaan jemaah haji dan umrah secara menyeluruh.
“Kami ingin jemaah yang masih menunggu tetap terlayani, baik secara spiritual, mental, maupun pengetahuan. Maka dari itu, pusat pelayanan ini juga akan menjadi pusat edukasi dan pembinaan ibadah,” tegasnya.
Dengan komitmen kuat dan dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi, Kabupaten Bogor menargetkan menjadi percontohan pengelolaan pelayanan haji dan umrah yang terintegrasi, modern, dan berkelanjutan di Indonesia.
Semoga langkah besar ini, Pemkab Bogor tak hanya ingin menjadi embarkasi haji baru di Indonesia.
“Tapi juga menjadi pionir pelayanan haji dan umroh yang holistik, modern, dan terintegrasi untuk seluruh warganya. (adv)