“Access to Diabetes Care”, Yuk Pemelihara Kondisi Kesehatan Penderita Diabetes Untuk Menghindari Komplikasi

Memperingati Hari Diabetes Sedunia tgl 14 November 2021 :

Tema Hari Diabetes sedunia thn 2021 adalah “Access to Diabetes Care”, dimana penyandang Diabetes membutuhkan pelayanan Kesehatan yang rutin dan dukungan untuk memelihara kondisi kesehatannya guna menghindari terjadinya komplikasi.

Mari kita secara bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Bogor untuk mencegah terjadinya Diabetes Mellitus dan melaksanakan pengendalian untuk mencegah komplikasi bagi penyandang DM, dengan penerapan gaya hidup sehat dengan pola makan sehat, menjaga berat badan normal, aktivitas fisik yang teratur, dan tidak merokok. 

Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan preventif berupa Bulan Deteksi PTM, yaitu penyelenggaraan deteksi faktor risiko PTM (penyakit tidak menular) dengan mengoptimalkan kepatuhan dan kedisiplinan pada penerapan protokol Kesehatan, baik oleh petugas maupun masyarakat yang dilayani. Pelaksanaan skrining Kesehatan bagi masyarakat berusia >15 thn berupa wawancara, pengukuran tinggi dan berat badan, tekanan darah, dan pemeriksaan kadar gula darah maupun kadar cholesterol darah, yang dilaksanakan oleh tenaga Kesehatan maupun kader terlatih di Posbindu PTM sebanyak 431 Posbindu yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bogor. 

Disamping itu, salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran semua fihak dalam pencegahan dan pengendalian Diabetes adalah melalui Webinar Edukasi Kesehatan kerja sama Dinas Kesehatan, TP PKK Kota Bogor dengan Tropicana Slim Nutrifood dan Himagizi IPB, yang mengangkat topik “ Dukung Diabetes dimasa pandemi” dengan “ Gaya Hidup Sehat di Masa Pandemi dengan Batasi Asupan Gula Garam Lemak. Adapun peserta Webinar ini adalah kader PKK se Kota Bogor, Mahasiswa Gizi IPB, dan Puskesmas serta masyarakat umum lainnya.

Peraturan dan kebijakan:

  • Permenkes No. 71 tahun 2015 tentang Penanggulangan PTM.
  • Inpres No. 1 tahun 2017 tentang GERMAS.
  • Permenkes No. 30 tahun 2013 tentang Pencantuman informasi kandungan gula, garam dan lemak serta pesan Kesehatan pada pangan olahan dan pangan siap saji.
  • Permendagri No 18 tahun 2016, Permenkes No.43 tahun 2016 tentang Standard Pelayanan Minimal:
  1. Skrining kesehatan sesuai standar usia 15-59 tahun.
  2. Skrining kesehatan sesuai standar usia 60 tahun ke atas.
  3. Pelayanan kesehatan DM sesuai standar.
  • Perwali Kota Bogor No.48 tahun 2017 tentang GERMAS

Definisi :

Penyakit Diabetes Mellitus merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/ glukosa akibat kurangnya jumlah insulin ataupun insulin tidak berfungsi sempurna.

Pernyataan/ Studi :

  • WHO 2016 :

Satu dari 11 orang hidup dengan Diabetes.

Satu dari 2 orang dengan DM tidak mengetahui bahwa dirinya DM

Lebih dari 80% DM tipe 2 bisa dicegah.

Dari sepuluh negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi, seperti Amerika Serikat, Malta, Singapura, Siprus, Portugis dan seterusnya, Indonesia berada di urutan keenam, dengan jumlah pasien per tahun 2017 sekitar 10,3 juta dan per tahun 2045 diperkirakan akan meningkat jadi 16,7 juta pasien.

  • Kompas 2017 :

DM merupakan satu dari empat prioritas Penyakit Tidak Menular, dengan jumlah pasien mencapai 10 juta orang di Indonesia.

Indonesia merupakan peringkat ke-7 untuk Negara dengan pasien Diabetes terbanyak di dunia.

  • IDF 2015 : (International Diabetes Federation)

Terjadi peningkatan jumlah penderita DM dari tahun 2015 sebanyak 415 juta orang dewasa, dibanding tahun 1980an sebanyak 108 juta orang. (4X lipat). Apabila tidak ada tindakan pencegahan maka jumlah ini akan terus meningkat: diperkirakan pada tahun 2040 meningkat menjadi 642 juta penderita.

  • Riskesdas 2018 :

Prevalensi DM menunjukkan kecenderungan meningkat yaitu 5,7% pada tahun 2007, meningkat menjadi 6,9% pada tahun 2013, dan pada tahun 2018 meningkat lagi menjadi 8,5%.

Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, tren prevalensi PTM Kota Bogor untuk penyakit jantung adalah sebesar 2,2% (RKD Nas 1,6%), penyakit stroke sebesar 1,5% (RKD Nas 1,2%), dan penyakit Diabetes Mellitus sebesar 2,1% (RKD Nas 2,0%).

  • SRS 2014 dan 2016 :

Berdasarkan Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014 dan 2016 Penyebab Kematian Utama yang terjadi pada urutan 1 s/d 3 adalah disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular, sbb :

NO Penyebab kematian 2014 2016 Ket
1 Stroke 21,1 % 19,9 %
2 Peny. Jantung Koroner 12,9 % 13,3 %
3 Diabetes Mellitus dengan komplikasi 6,7 % 7,9 %

 

  • Data Kota Bogor :

Hasil studi kohor bagi 5.000 warga Kota Bogor tahun 2011 s/d 2020 yang dilaksanakan oleh Puslitbang Kesehatan Kemenkes RI pada 5 kelurahan di kecamatan Bogor Tengah (Kel. Kebon Kelapa, Kel. Ciwaringin, Kel. Panaragan, Kel. Babakan, dan Kel. Babakan Pasar), tergambar kondisi sebagai berikut: sebanyak 597 orang (12%) memiliki sindroma metabolik yang menggambarkan kombinasi dari sejumlah kondisi kesehatan  seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang tinggi, kadar kolesterol yang buruk yang dialami secara bersamaan. Sebanyak 122 orang (2,44%) telah mengalami stroke dengan jumlah kematian akibat stroke 55 org, 208 orang (4,16%) mengalami PJK dengan kematian berjumlah 47 org, dan 621 orang (12,44%) menderita DM dengan jumlah kematian sebanyak 43 org.  Kematian akibat kanker juga ditemui sebanyak 16 orang; yaitu 4 org Kanker Paru dan 3 org Kanker Payudara, dan 9 org Kanker Serviks.

  • Prevalensi penyakit tidak menular di Kota Bogor tahun 2020 menunjukkan bahwa penyakit Hipertensi merupakan penyakit peringkat I dengan jumlah 53.635 orang (prevalensi HT  Kota Bogor : 6,29 % – prev HT Riskesdas Nas :8,4 %, Prev HT Jabar :9,67 % )   dengan insidens 0,34 % dan jumlah kematian sebanyak 120 orang. Sedangkan peringkat II adalah DM dengan jumlah 17.431 orang (prevalensi DM Kota Bogor : 2,05 % – prev DM Riskesdas Nas : 2 % )  dengan insidens 0,0006 % dan jumlah kematian sebanyak 105 orang. Angka penderita Stroke berjumlah 2.034 orang (prevalensi Stroke Kota Bogor : 0,24 % ; prev Stroke Riskesdas Nas : 1,09 %).

 Dengan rincian pembagian usia maupun jenis kelamin sebagai berikut :

NO UMUR PENDERITA DM LAKI-LAKI PEREMPUAN PERSENTASE
1. 15 – 24 Thn 0,2 % O,1 % 0,1 %
2. 25 – 34 Thn 5,4 % 7,1 % 6,5 %
3. 35 – 44 Thn 15,8 % 20,2 % 18,6 %
4. 45 – 54 Thn 25,0 % 25,6 % 25,4 %
5. ≥ 55 Thn 53,7 % 47,1 % 49,3 %
JUMLAH 34,7 % 65,3 %

 

Proporsi DM didominasi oleh usia 45 tahun ke atas sebesar 74,7%, yaitu 63,5% pada penderita perempuan dan 36,5% pada penderita laki-laki.

  • PENGENDALIAN DM :
  • Program pengendalian PTM bertujuan menurunkan prevalensi PTM secara mandiri yang dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh dengan focus promotif dan preventif dengan tidak mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Pengendalian PTM dilaksanakan melalui upaya pengendalian faktor risiko, surveilans epidemiologi, deteksi dini, dan tatalaksana.
  • Pengendalian diabetes harus dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, profesi, institusi, LSM, masyarakat dan swasta.
  • Layanan kesehatan terhadap penyakit tidak menular di Puskesmas sebagai, ujung tombak layanan kesehatan di masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam penanganan dini, pengendalian, dan penurunan angka kematian akibat PTM, sehingga perlu penguatan dari segi pemenuhan sarana prasarana, maupun peningkatan SDM untuk menjalankan prosedur pengobatan sesuai standar dan kompetensi FKTP.
  • Penderita DM penting untuk mematuhi serangkaian pemeriksaan seperti pengontrolan gula darah melalui kegiatan di Posbindu PTM yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bogor yang berjumlah 431 Posbindu. Bila kepatuhan dalam pengontrolan gula darah pada penderita DM rendah, maka bisa menyebabkan terjadinya komplikasi. Hiperglikemia yang terjadi pada waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan berbagai sistem tubuh terutama syaraf dan pembuluh darah. 
  • Sesuai Permenkes No. 30 Tahun 2013 anjuran konsumsi Gula/org/hari adalah 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan 4 Sendok makan/orang/hari, yaitu 50 gr/org/hari.  Anjuran konsumsi Garam adalah 2.000 mg Natrium 1atau setara dengan 1 sendok teh/orang/hari, yaitu 5 gr/org/hari. Sedangkan anjuran konsumsi Lemak /orang/hari adalah 20-25% dari total energi (702 kkal) atau setara dengan 5 sendok makan/orang/hari, yaitu 67 gr/orang/hari.
  • Batasi konsumsi Gula, Garam, dan Lemak  dalam seluruh asupan makanan per hari ; Kurangi konsumsi makanan dan minuman dengan kadar Gula yang tinggi, lebih baik konsumsi Buah dan Sayur sebagai cemilan. Usahakan jangan menambah Garam dan Kecap pada makanan yang telah tersaji dan anjuran untuk memasak dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang. 
  • Gizi seimbang dengan kampanye “ Isi Piringku” yang digaungkan sejak thn 2017 sebagai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), adalah porsi makan yang dianjurkan yang terdiri dari 50% buah dan sayur dan 50% lainnya terdiri dari Karbohidrat dan Protein, sehingga kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dapat terpenuhi dengan seimbang. Disamping itu perlu diperhatikan juga cara pengolahan makanan yang aman dengan metode dipanggang, tim, pepes, sup, dll. Hidari penggunaan minyak kelapa sawit yang terlalu sering karena mengandung lemak jenuh atau Cholesterol tinggi.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *