Rayakan HJB ke-541, DPRD Kota Bogor Gelar Rapat Paripurna

Bogor – Perayaan Hari Jadi Bogor ke-541 yang jatuh pada Sabtu 3 Juli 2023, ditandai dengan digelarnya rapat paripurna oleh DPRD Kota Bogor. Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin dan diikuti oleh seluruh anggota DPRD Kota Bogor ini menggunakan bahasa Sunda.

Pada paripurna tersebut juga turut hadir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, wali kota dan bupati dari daerah yang bertetangga dengan Kota Bogor serta unsur Forkopimwil dan Forkopimda Kota Bogor, serta mantan pimpinan DPRD Kota Bogor.

Sebelum memasuki ruang Paripurna DPRD Kota Bogor, Rombongan pejabat yang menghadiri Paripurna HJB ke-541 disambut langsung oleh Pimpinan DPRD Kota Bogor dan marching band.

Rapat paripurna HJB ke-541 dibuka oleh Jenal Mutaqin dengan menyampaikan terimakasih kepada para hadirin yang berkenan hadir pada rapat paripurna kali ini.

Dalam sambutannya, Jenal menyampaikan bahwa lima abad yang lalu, berdirinya Kota Bogor ditandai dengan dilantiknya Sri Baginda Prabu Siliwangi sebagai Pemimpin Kerajaan Pajajaran yang keberadaannya dikenang oleh generasi penerusnya sebagai salah satu ikon terbaik dari nilai–nilai luhur Jawa Barat dan orang Sunda.

Tentunya hal tersebut bukanlah sekedar menggengam kebanggaan kosong, ibarat pepatah sunda yang mengatakan “Agul Ku Payung Butut”, sebuah sikap bangga yang semu terhadap kebesaran masa lalu sekedar untuk membesarkan nilai diri yang sesungguhnya merupakan kekerdilan jiwa.

“Karena apa yang kita lakukan hari ini dimaksudkan untuk menggugah semangat dengan mengambil inspirasi dari kejayaan masa lalu untuk membangkitkan dan semakin menumbuhkan rasa cinta dan rasa kepemilikan kita terhadap Kota dimana kita berpijak,” ujar pria yang akrab disapa Kang JM.

Lebih lanjut, JM menyampaikan para leluhur pendiri Kota Bogor telah mematri pepatah yang hingga saat ini dijadikan sebagai moto Kota Bogor yakni “Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari, Seja Ayeuna Sampereun Jaga”, apa yang kita nikmati hari ini adalah hasil kerja diwaktu lalu dan apa yang kita kerjakan hari ini adalah untuk masa depan.

“Ungkapan tersebut merupakan pengingat bagi kita untuk tidak lupa kepada para pendahulu yang pernah mencurahkan baktinya bagi Kota ini, sehingga kita bisa menikmati keadaan sekarang, sekaligus kita pun belajar dari kesalahan dimasa lalu untuk tidak mengulangi hal yang sama dimasa kini, sehingga kita bisa membangun kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” jelas JM.

Selama lima abad ini, Kota Bogor telah mengalami banyak perubahan, baik dari infrastruktur maupun dinamika dalam bermasyarakat. JM menekankan dengan tema ”RUMAWAT PUSAKA KOTA”,  yang mengandung makna secara filososfi dapat diartikan sebagai struktur bangunan yang merupakan pintu masuk atau gerbang menuju ke suatu kawasan masa depan yang cerah, makmur dan sukses bagi masyarakat yang tinggal didalamnya.

Maka sudah sepatutnya apa yang dikerjakan dan dilakukan saat ini merupakan warisan leluhur dan diharapkan hal tersebut dapat dijaga oleh  generasi penerus kita dimasa yang akan datang. Sehingga, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bogor, mulai dari pembangunan fisik, sistem pemerintahan, pengembangan masyarakat, pemajuan ekonomi dan pelayanan harus bisa menjadi manfaat bagi generasi kedepan. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *